C E H A

Aku sedang pergi ke luar rumah. Meninggalkan kenyamanan dan ketenangan yang ada di dalamnya. Meninggalkan cinta dan kasih sayang. Kini aku berkeliaran untuk bermain-main sebentar saja, barang 2 jam bertemu orang baru. Apabila telah larut malam, aku pasti kembali lagi, untuk pulang. - Tapi, apakah rumahku akan sama saat seperti pertama aku tinggalkan? Akankah rumahku tetap menyejukkan hati dan   menenangkan jiwa? Maukah rumahku membukakan pintu untuk aku kembali pulang? --

Hari ini gue mau cerita tentang tempat tinggal gue selama di Paris ah, biar nanti2 kalau ada yang nanya gimana tinggal di sini tinggal kasih lihat tempat tinggal gue yang tinggal segini. Lama-lama kata tinggal kalau diucapin terus2an aneh deh. Apa coba tinggal? Ting Gal. Ayuting Ting meningGal.

HALO, jadi setelah beberapa hari selalu tertunda untuk gue menulis lanjutan cerita perjalanan menjadi Local Staff, kali ini mudah2an rampung. Buat teman-teman yang baru bergabung atau nyasar ke sini, yaa silakan baca-baca dan tanya-tanya, kalau gue lagi bosen akan gue jawab, kalau gue lagi iseng gue tanya balik. Langsung aja ye. Gimana sih ceritanya kok elu bisa jadi Local Staff atau Pegawai Setempat di KBRI/Perwakilan Indonesia? Cie. Untuk selanjutnya Local Staff gue singkat aja yaa jadi LS.

Kemarin aku mendapat tugas dari temennya Ichlas namanya Siti, untuk menceritakan hidupku di masa kuliah hingga bisa ke sini. Baiknya kita mulai dari mana? Hm dari kebingungan aja ye. Asli aku juga bingung kenapa bisa di sini. Dulu pun waktu diterima oleh Unpad juga bingung. Mungkin berkat doa kakakku yang pergi haji. Jadi aja keterima. Sambil mengenang masa-masa kuliah, mari kita mulai sedikit bagian kisahku.

Dari halaman rumah kupijit tombol starter supra X 125 supaya mesin motor menyala dan siap menerima perintah. Kusiapkan satu helm lagi untuk jaga-jaga apabila di tengah jalan kepalaku hilang. Sekiranya mesin sudah panas, motor kubawa keluar lalu kututup pintu. Lurus ke jalan sempit melewati jembatan yang kalinya akan meluap apabila hujan 2 jam saja, jalan agak menanjak dan harus bilang permisi ketika bertemu manusia lain, berbelok lalu menuju jalan utama.